banners
Selamat Datang Di Tabloid Ananda Ceria

Cara cerdas konsumsi ikan supaya anak pintar

Written By Performa on Senin, 26 Agustus 2013 | 00.13

Senin, 26 Agustus 2013

Oleh : Lioni Ellis Handoyo


Fig. Diambil dari Ikan di Kolam MinaPolitan Berbah

Ikan, si binatang air, selain lezat disantap ternyata juga bernilai gizi tinggi, khususnya bagi anak-anak. Tentu saja sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa kandungan ikan terutama protein omega dan DHA dapat mendongkrak kemampuan otak di dalam berkonsentrasi serta melakukan aktivitas berpikir. Dengan kata lain ikan meningkatkan kecerdasan anak.
Namun seberapa banyak anak-anak yang telah dibiasakan makan ikan sejak kecil? Ikan tak harus yang mahal, ikan murah seperti wader dan ikan kolam lainnya juga memiliki kandungan protein penambah kecerdasan dalam jumlah cukup.
Sebaiknya ikan ini dimasak secara sempurna, yaitu melalui pemanasan minimal 100°C untuk mematikan mikroba yang bersifat patogen. Beberapa literasi mengatakan adanya bakteri salmonel pada ikan konsumsi yang membuat orang tua resah untuk memberikan ikan kepada buah hatinya.
Namun tidak perlu khawatir, pemanasan yang sempurna akan mematikan bakteri patogen tersebut. Ikan dapat disajikan dalam bentuk direbus, digoreng ataupun dikukus. Untuk anak usia di bawah 10 tahun lebih baik dihindari produk ikan bakar karena pembakaran terkadang tidak merata dan menghasilkan sebuah residu bernama benzo(a)piren yang kurang baik untuk kesehatan.
Jika terpaksa menggunakan ikan aetan seperti ikan asin, sebaiknya tidak setiap hari, meskipun kandungan gizinya tetap ada. Lebih baik mengkonsumsi ikan segar. Ikan awetan seperti produk yang sudah dipresto terlebih dahulu diperbolehkan dengan kadar garam yang tidak terlalu tinggi.
Nah sekarang ayah dan bunda dapat mulai mempersiapkan konsumsi ikan untuk meningkatkan kualitas otak buah hati. Selamat makan ikan.



Read More | komentar

Walk For Autisme digelar di Yogyakarta

Written By Performa on Selasa, 09 April 2013 | 21.22

Selasa, 09 April 2013

JCI Yogyakarta menjalankan agenda kegiatan program kerja tahun ini yaitu mengadakan sebuah acara donasi untuk saudara kita yang mengalami autis. Acara tersebut salah satunya adalah jalan sehat bersama peserta dan saudara kita penyandang autis sendiri. Berlangsung di hari minggu, 13 April 2013 ini diadakan dari Masjid Besar UGM menuju Lembah UGM. Rangkaian acara yang ditargetkan diikuti oleh lebih kurang 100 peserta menjadikan kegiatan ini sungguh berarti bagi saudara kita yang mengalami autis sendiri.
Selain mengadakan jalan sehat, acara ini juga mengadakan pengumpulan dana untuk disumbangkan langsung kepada saudara kita penyandang autis. Kebersamaan akan terasa sangat berarti dari semua peserta yang mengikuti acara tersebut. Rencana yang akan dibuka oleh Nasional Presiden JCI Indonesia yaitu Alexander Tio ini semoga dapat menjadikan semangat tersendiri bagi seluruh peserta yang mengikuti acara ini tentang arti sebuah kebersamaan.

Acara bekerja sama dengan beberapa sponsor, salah satunya adalah Cokro Tela Cake, roti berbahan dasar singkong. Singkong telah terbukti aman untuk autis karena bebas gluten, sebuah senyawa racun yang biasanya terdapat pada sereal seperti gandum. Gluten tidak mampu dcerna oleh anak autis karena tidak adanya enzim pencerna gluten pada dri anak autis
Best Regards,
Fauzan Armando
Local General Secretary JCI Yogyakarta 2013

ditulis ulang oleh

Lioni Ellis Handoyo (Past President JCI Yogyakarta 2011 dan Corporate Marketing Communication Tela Corporation)
(lst)
Read More | komentar

Lioni Ellis Handoyo: Duta Dancow Parenting Center, membuat impian Sekolah Gratis menjadi nyata

Written By Performa on Senin, 11 Februari 2013 | 00.08

Senin, 11 Februari 2013

Saat ini, tidak mudah mendapatkan suatu produk gratis. Bahkan dunia pendidikan pun sudah mulai mahal. Meskipun pemerintah sudah mencanangkan adanya sekolah gratis khusus sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, namun untuk mendapatkan nila tambah di luar ilmu dasar yang dapat diperoleh di sekolah formal, orang tua perlu merogoh kocek lebih dalam. Beberapa sekolah berbasis kreativitas dan inovasi sudah didirikan di banyak lokasi. Namun, sekali lagi faktor biaya masih menjadi kendala bagi kemerataan program pendidikan luar formal ini.
Lioni Ellis Handoyo, seseorang pemerhati dunia anak sekaligus penulis cerita anak dan kesehatan ini, berkeinginan memiliki sebuah sekolah berbasis seni dan kreativitas yang dapat diakses oleh berbagai kalangan. Keinginan terpendam sempat disampaikannya melalui situs jejaring sosial dan mendapatkan respon dari rekan-rekan berupa doa. Namun ternyata doa tersebut menjadi dikabulkan, setelah Bunda Ellis, panggilan akrabnya mengikuti pemilihan Duta Dancow Parenting Center. Bunda Ellis yang sedang menulis buku parenting berjudul "Dahsyatnya Dongeng" dan "Ibu, mengapa aku dipaksa" ini mendapatkan banyak ide segar dari ajang pemilihan duta tersebut untuk merealisasikan impiannya membuat sekolah gratis. Rumah Dongeng DPC adalah inisial sekolah gratis yang dirintisnya. Saat ini yang sudah didirikan adalah sebuah sanggar seni dan kreativitas, mewadahi anak-anak yang ingin berkarya, menyalurkannya melalui pentas seni.
"Namun untuk ke depan, saya ingin membuat Rumah Dongeng DPC juga memiliki ruang belajar khusus, perpustakaan, ruang seminar, ruang sehat kreatif, dan impian besarnya lagi adalah memiliki ruang Diorama Dongeng Nusantara yang berisi diora dongeng dan juga dapat dipakai sebagai ajang wisata edukasi," ujar Bunda Ellis penuh semangat.
Tidak sia-sia, langkah demi langkah yang Bunda Ellis ikuti selama berkompetisi menjadi Duta Dancow Parenting Centerr 2012 ini, Bunda Ellis bersama 5 orang rekan dari Daerah Istimewa Yogyakarta, maju ke babak Final di Jakarta dan terpilih 30 Finalis daribeberapa kota besar di Indonesia. Ke-30 Finalis tersebut telah menyisihkan ribuan pendaftar Duta Dancow Parenting Center. Dari hasil kompetisi 30 finalis, Bunda Ellis tersaring maju menjadi 10 Finalis terbaik Duta Dancow Parenting Center 2012. Ketika ditanya mengenai bagaimana rasanya menjadi 10 besar Finalis Duta DPC, dengan kalem Bunda Ellis menjawab : " Surprise, tentunya. Yang jelas, pada awalnya saya mengikuti ajang ini tidak tahu kalau ada kompetisi. Yang saya inginkan hanya bisa bersama para ibu lain untuk memberikan informasi terkait dunia parenting dan anak serta menambah jaringan. Kalau akhirnya ada kompetisi, dan masuk sebagai finalis ya di luar ekspektasi," jawabnya.
Harapan Bunda Ellis sebagai Duta Parenting, project sekolah gratisnya terus berjalan dan bermanfaat bagi banyak khalayak. Bunda Ellis juga bersama para Duta DPC lain mencanangkan program terpadu ke depan yang berguna bagi para orang tua dan anak Indonesia menuju terciptanya genereasi Life Ready yang Sehat, Percaya Diri, Mudah bergaul, Kreatif dan Berjiwa Pemimpin (Rns).
Read More | komentar
 
Copyright © 2011. Ceria Ananda . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Performa